Agar Siswa Senang Belajar Biologi, Departemen Biologi FMIPA IPB University Ajak Guru Lakukan Pendalaman dan Inovasi Pembelajaran
Selama masa pandemi, pengajaran di sekolah dilakukan dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Metode ini mengedepankan penggunaan teknologi informasi selama masa pembelajaran. Siswa belajar di rumah secara daring menggunakan media sosial, aplikasi seminar daring, video edukasi dan lainya. Melalui sistem PJJ, guru dituntut untuk bisa mengajarkan materi secara kreatif dan inovatif selama pembelajaran dilakukan secara daring.
“Respon positif selama masa pandemi adalah pembelajaran bisa dilakukan tidak berbatas waktu dan tempat. Departemen Biologi IPB University bekerjasama dengan MGMP Madrasah Aliyah DKI Jakarta berusaha untuk mengoptimakan peran guru dengan memberikan pelatihan dalam bentuk webinar,” ungkap Dr Miftahudin, Ketua Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, dalam webinar Pendalaman Biologi yang diadakan oleh Departemen Biologi IPB University dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi Madrasah Aliyah DKI Jakarta, Selasa (7/7).
Menurutnya, pembelajaran dan materi yang menarik dapat membantu siswa dalam mencintai ilmu biologi. Perlu adanya metode dan penyampaian materi yang menarik dengan berbagai metode penyampaian pesan. Setelah siswa memahami biologi, maka siswa akan belajar untuk menjaga alam supaya tetap lestari dan tidak merusak tumbuhan. Hal ini meurpakan nilai yang sangat positif untuk anak di usai pertumbuhan.
“Materi fotosintesis diajarkan dari semenjak sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah atas (SMA) dengan materi yang semakin spesifik. Materi ini berusaha mengajarkan siswa untuk mencintai dan melestarikan alam. Sekaligus memberikan pemahaman bahwa tumbuhan adalah plasenta dunia dan penghasil oksigen untuk keberlangsungan hidup manusia,” ungkap Dr Miftahudin.
Sementara, Andik Wijayanto, dosen dari Universitas Negeri Malang membahas tentang konsep dan aplikasi dari biodiversitas tumbuhan. Menurutnya, tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Siswa harus diajari untuk memahami hal ini sekaligus mengetahui fungsi dan pemanfaatan tumbuhan secara sadar dengan pemahamanya sendiri.
“Siswa bisa didorong untuk menjelaskan dengan cara mereka sendiri. Guru tidak boleh menuntut mereka, tetapi mereka harus belajar dalam mengenal tumbuhan secara mandiri. Hal ini untuk meningkatkan analisis sekaligus pemahaman dari peserta didik,” ungkap Andik.
Menurutnya tugas pendidik adalah mengupayakan siswanya bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Selama masa pandemi, guru bisa mengarahkan siswa menggunakan aplikasi, misalnya untuk belajar taksonomi menggunakan platform aplikasi dari internet. Ia juga memberikan beberapa rekomendasi aplikasi mata pelajaran biologi yang bisa digunakan sebagai bahan ajar.
(Nv/RA)