Bangun Konektivitas Global, Departemen Biologi IPB University Selenggarakan The 5th International Conference on Biosciences
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menyelenggarakan The 5th International Conference on Biosciences (ICoBio) 2023 dengan topik ‘Bioscience Innovations and Biodiversitas Management to Support Sustainable Development Goals’. Acara diselenggarakan di IPB International Convention Center, Bogor (2/8). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini terselenggara atas kerja sama IPB University, Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Kasetsart University, Thailand.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya sangat mendukung atas suksesnya acara ini. Menurutnya, acara ini membuktikan bahwa IPB University sangat berperan dalam pengembangan sains dan teknologi di Indonesia dan dunia.
Rektor juga menekankan pentingnya menghadapi perubahan saat ini dengan penggabungan dua atau tiga disiplin ilmu seperti biologi, biosains, digital technology, robotic juga bioengineering. Langkah tersebut bertujuan untuk mendorong pengembangan inovasi terkini. Selain itu, pembentukan konsorsium global dinilainya penting untuk memperkuat jaringan kerja sama antaruniversitas.
Prof Berry Juliandi, Dekan FMIPA IPB University menambahkan, “Dalam seminar ini, kita bahas berbagai kemajuan penelitian terkait kajian makhluk hidup di Asia. Saya berharap melalui IcoBio akan berkembang penelitian biosains dengan kajian lintas ilmu.” Selain itu, kata dia, momen ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang biosains dan bagaimana penerapannya dalam smart agriculture.
Lebih lanjut terkait jaringan kerja sama, Ketua Departemen Biologi IPB University, Dr Iman Rusmana menyampaikan, seminar internasional ini diselenggarakan dua tahun sekali. Kasetsart University dan UPM merupakan mitra kerja sama IPB University dan selalu melaksanakan kegiatan bersama.
Dalam ICoBio ke-5 ini, Dr Iman menuturkan, akan dilakukan inisiasi kerja sama regional terkait biological sains. Terlebih, dengan bergabungnya Korea Selatan niscaya kian menambah jaringan kerja sama.
“Tahun ini tidak hanya penyelenggaraan seminar, tetapi membangun jejaring, sehingga harapan konektivitas global yang awalnya hanya lingkup Asia Tenggara, saat ini meluas ke Asia dengan adanya Korea Selatan. Tentu ini akan berdampak cukup besar bagi mahasiswa dan lulusan IPB University,” ungkap dia.
Prof Hamim sebagai ketua penyelenggara melaporkan, ada sejumlah 214 peserta IcoBio dari dalam dan luar negeri. Peserta luar negeri berasal dari Malaysia, Thailand, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan Inggris.
Terkait pentingnya lintas ilmu, Prof Hamim menambahkan bahwa ICoBio membahas lima topik utama, antara lain biodiversitas, konservasi biologi dan perubahan iklim. Topik penting lainnya adalah bioprospecting and industrial biology, omics, bioinformatic and computational biology, technobiology and bioengineering dan smart and sustainable agromaritim.
“Dalam seminar internasional kali ini ada 170 paper, poster maupun oral. Kita akan memuatnya ke dalam prosiding terindeks Scopus dan akan dimasukan di Jurnal Hayati. Kami berharap kegiatan berjalan baik dan dapat menjadi sarana saling berkomunikasi dan dapat memperkuat jalinan kerja sama,” tutupnya. (dh/Rz)
Source : Prof Arif Satria, Prof Berry Juliandi, Dr Iman Rusmanam, Prof Hamim, ipb.ac.id