Departemen Biologi FMIPA IPB University Memulai Riset UKICIS Pariwisata di Belitung
Para peneliti di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University telah melakukan riset pemanfaatan sumberdaya hayati untuk pariwisata berkelanjutan dan terintegrasi. Rangkaian riset di bawah United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS)-IPB yang dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini akan berlangsung selama empat tahun. Riset ini terbagi dalam tujuh kelompok penelitian atau work package (WP). Penelitian besar ini melibatkan dosen-dosen IPB University dan dosen perguruan tinggi lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).
Koordinator Riset Grup Pariwisata UKICIS IPB University, Prof Miftahudin menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan Departemen Biologi mengangkat topik “Pariwisata Berkelanjutan dan Terintegrasi Berdasarkan Sumber Daya Hayati di Belitung”.
Menurutnya, pemilihan Pulau Belitung sebagai lokasi riset dilatarbelakangi adanya kerjasama yang telah dilakukan dengan pemerintah Kabupaten Belitung sejak 2018. Termasuk adanya dukungan IPB University saat Geopark Belitong diajukan sebagai UNESCO Global Geopark. Dilanjutkan kerjasama pemanfaatan limbah organik dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung.
“Kegiatan ini kami mulai dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan pemerintah daerah Belitung dan Belitung Timur. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dan kesepahaman agar proyek ini bisa berlangsung baik,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kearifan dan sumberdaya hayati lokal serta ekosistem Pulau Belitung untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Riset ini juga ingin menciptakan inovasi berbasis pemanfaatan kearifan dan sumberdaya hayati lokal untuk menghasilkan produk-produk yang dapat meningkatkan pariwisata.
“Kami juga ingin memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan inovasi untuk menggerakkan perekonomian berbasis pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya. Menurutnya, penelitian UKICIS akan dilakukan di berbagai lokasi yang tersebar di Pulau Belitung. Masing-masing lokasi akan disesuaikan dengan fokus penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa IPB University.
Dalam penjelasannya, masing-masing WP memiliki fokus penelitian yang berbeda. WP 1 yang dikoordinatori oleh Dr Triadiati, mengkaji pariwisata berbasis agrikultur, kehutanan dan ekosistem laut. Lalu WP 2 fokus meneliti lebah, madu dan propolis yang ada di Pulau Belitung yang ingin dikembangkan. WP ini dipimpin oleh Dr Rika Raffiudin.
“Selanjutnya WP 3 yang dikoordinatori oleh Dr Rika Indri Astuti, akan mempelajari mikroba di lokasi eks tambang yang bisa dikembangkan untuk mendukung kegiatan pariwisata. Kemudian WP4 yang dikoordinatori oleh Prof Rd Roro Dyah Perwitasari, mengulik keanekaragaman hewan liar untuk mendukung pariwisata. Apalagi Pulau Belitung memiliki wisata berbasis hewan liar endemic,” katanya.
Kajian berikutnya, lanjutnya, dilakukan oleh WP 5 yang dikoordinatori oleh Prof Tatik Chikmawati, membahas tentang aspek etnobiologi Belitung. Yaitu kearifan lokal yang biasa dilakukan oleh masyarakat, terutama fokus pada pemanfaatan tumbuhan obat untuk obat herbal.
“Lalu WP 6 yang dipimpin oleh Prof Hamim, melakukan penelitian yang terkait dengan upaya peningkatan manajemen limbah organik. Sedangkan WP 7, dikoordinatori oleh Dr Puji Rianti, akan membahas terkait carbon footprint and carbon active untuk pariwisata berkelanjutan,” tuturnya.
Dalam proses penelitian yang akan berlangsung hingga 2026, Prof Miftahudin dan tim mengharapkan dukungan pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk pendampingan dan penghubung dengan masyarakat maupun pengelola destinasi wisata. (*/Zul)
Source : Prof Miftahudin, ipb.ac.id