Departemen Fisika FMIPA IPB Bahas Kemungkinan Penggunaan Materi Gelap sebagai Sumber Energi Terbarukan
Departemen Fisika IPB University menyelenggarakan IPB Physics Talk ke-29 pada 19/5. Webinar ke-29 menghadirkan Reinard Primulando, PhD, dosen di Jurusan Fisika, Universitas Katolik Parahyangan dengan topik “Materi Gelap sebagai Sumber Energi Terbarukan?”
Materi presentasi Reinard Primulando, PhD dibagi menjadi tiga topik utama yakni sifat-sifat materi gelap, kemungkinan-kemungkinan dari materi gelap, dan motivasi untuk membuka cakrawala pengetahuan yang baru.
Reinard menjelaskan, materi gelap tidak berpengaruh terhadap kehidupan di bumi. Materi gelap ini tidak terlihat namun efeknya dapat dirasakan dalam skala galaksi. Sebagian besar massa yang berada di dalam galaksi tidak terlihat.
Di alam semesta, katanya, jumlah massa yang tidak terlihat lima kali dari massa materi yang terlihat. Ia menerangkan, massa yang tidak terlihat ini dikenal dengan istilah materi gelap.
“Materi gelap ini netral (tidak bermuatan) yang menyebabkan dia tidak berinteraksi dengan cahaya. Selain itu, materi gelap ini juga harus stabil atau tidak meluruh dan tetap berada di alam semesta sejak terbentuk sampai saat ini,” terangnya.
Ia melanjutkan, materi ini bersifat klasik dan memiliki panjang gelombang de Broglie yang lebih besar dari ukuran galaksi serta memiliki massa yang sangat kecil yakni 10-58 kilogram sampai 1033 kilogram.
Di akhir presentasinya, Dr Reinard menjelaskan bahwa materi gelap merupakan materi yang misterius dan sampai saat ini belum dapat dipecahkan. Topik ini masih hangat dibicarakan dalam kalangan fisika teori yang menambah khazanah ilmu pengetahuan.
“Walaupun karakteristik materi gelap ini masih berupa kemungkinan-kemungkinan namun tidak menutup kemungkinan di masa depan materi gelap ini dapat dimanfaatkan oleh manusia di bumi yang juga dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan,” katanya. (*)
Resource Person : Reinard Primulando, PhD, ipb.ac.id