Dosen Departemen Kimia FMIPA IPB: Mahasiswa Kimia Harus Memiliki Pemikiran Out of The Box
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar kegiatan Chemistry Goes to School 2021 secara virtual, 06/3. Kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan ilmu kimia sekaligus mempromosikan Departemen Kimia FMIPA IPB University khususnya kepada siswa-siswa SMA/SMK/MA seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Kimia, Prof Dyah Iswantini Pradono berharap siswa-siswi SMA yang hadir akan mendapatkan informasi yang berharga dan bahkan terinspirasi untuk bergabung ke Program Studi (Prodi) Kimia IPB University. Ia juga menyebutkan lulusan kimia IPB University akan memiliki lapangan kerja yang terbuka lebar terutama di industri atau bahkan menjadi entrepreneur.
Dr Sri Mulijani, Dosen IPB University dari Departemen Kimia hadir dan memaparkan Departemen Kimia IPB University secara detail. Ia menjelaskan bahwa siswa-siswi SMA yang masuk ke IPB University akan merasa bangga. IPB University telah dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbaik di bidang Pertanian dan Kehutanan se-Asia Tenggara menurut QS World University Ranking. Selain itu, Prodi Sarjana Kimia IPB University juga telah terakreditasi internasional oleh Royal Society of Chemistry (RSC) dari Inggris.
“Akreditasi tersebut bahkan hanya diterima oleh lima universitas di Indonesia sehingga menjadi keunggulan tersendiri. Departemen Kimia IPB University juga telah mendapatkan akreditasi unggul dengan nilai “A” dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi),” ujarnya.
Sementara itu, Dr Henny Purwaningsih, Dosen IPB University dari Departemen Kimi juga turut membagikan pengetahuan umum mengenai Prodi Sarjana Kimia. Ia menyebutkan bahwa selain memiliki akreditasi yang unggul, Departemen Kimia juga memiliki beberapa program lulus tepat waktu sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir dengan masa kelulusan yang lama.
“Jalur masuk yang ditawarkan sangat beragam, siswa-siswi dapat memilih jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) maupun Jalur Mandiri. Komposisi dan daya tampungnya cukup besar namun keketatannya cukup tinggi sehingga perlu strategi yang cukup agar dapat bersaing dengan calon mahasiswa lainnya,” imbuhnya.
Keunggulan lainnya, Departemen Kimia IPB University memiliki berbagai mandat keilmuan yang penting untuk dapat berkolaborasi secara sinergis. Fasilitas dan infrastrukur juga terbilang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan akademik dan penelitian mahasiswa.
Bahkan, disediakan pula Program Peningkatan Kompetensi Mahasiswa sehingga lulusan kimia IPB University dapat berdaya saing dan mudah beradaptasi di dunia profesi. Dalam program tersebut, mahasiswa akan diberikan berbagai pelatihan seperti wawancara kerja, bahasa Inggris, hingga pelatihan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), kunjungan industri, dan sebagainya. Mahasiswa juga akan mendapatkan peluang penelitian dengan pihak luar kampus karena kerja sama yang dijalin oleh Departemen Kimia IPB University amat luas.
“Kami pun memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan kunjungan industri, sehingga ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri,” imbuhnya.
Ia turut menyampaikan bahwa mahasiswa kimia IPB University dituntut untuk memiliki pemikiran out of the box untuk menata masa depan. Pemikiran tersebut dapat dicontohkan dalam pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan. Mahasiswa kimia dapat memberikan ide bagi proses sel surya dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Generasi sel surya terkini yakni dye sensitized solar cell, dapat memanfaatkan ekstrak tumbuhan sebagai salah satu perangkat sel surya.
“Bagaimana cara memanfaatkan ilmu kimia itu yang dimaksud dengan out of the box mahasiswa kimia sehingga ilmunya dapat berguna untuk manusia dan lingkungan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan beberapa alumni kimia IPB University untuk memberikan testimoninya. Siswa-siswi SMA juga mendapatkan ilmu yang menarik melalui eksperimen kimia singkat. (MW/Zul)
Source Person : Prof Dyah Iswantini Pradono