FMIPA Goes to Belitong: Menuju Negeri Laskar Pelangi
BELITUNG (29/7) – Sumberdaya manusia merupakan salah satu bidang pengembangan yang FMIPA bidik dalam upaya peningkatan kinerja organisasi dengan mutu pelayanan prima, dengan memacu semangat dan motivasi setiap individu yang bersinergi dan bekerja sama di dalamnya. Berangkat dari upaya pengembangan tersebut, maka FMIPA mengagendakan lawatan berdurasi dua hari satu malam pada 29 dan 30 Juli ke Pulau Belitung, tepatnya di Kabupaten Belitung, untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam Achievement Motivation Training (AMT).
Tim Dekanat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini terdiri dari: Dr. Sri Nurdiati (Dekan), Dr. Kiagus Dahlan (Wakil Dekan AK), Dr. Hamim (Wakil Dekan SKP), Dr. Sony Hartono (Asisten Wadek AK), Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc. (Asisten Wadek SKP), Fathurrohman (Kepala TU), Dr. Utami Syafitri dan Hirmas Fuady Putra, M.Si. beserta para tenaga kependidikan. Tim bertolak dari Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta pada pukul 06.45 pagi dan tiba di Bandara H. A. S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan pukul 07.55. Dalam kesempatan berkunjung ke Belitung yang belum lama ini ditimpa bencana alam, Tim Dekanat meghimpun bantuan kemanusiaan yang disalurkan kepada korban melalui koordinator setempat setibanya tim di Belitung.
Mengawali kegiatan, Tim Dekanat dipandu dua orang pemandu tur Melinda dan Sukma, mengunjungi Kong Djie Coffee, kedai kopi tertua yang berdiri sejak 1943 di Kabupaten Belitung untuk menikmati sarapan dengan menu andalan ciri khas Belitung: Mie Belitung dan Es Jeruk Kunci.
Selesai bersantap pagi Tim Dekanat beranjak ke objek kunjungan pertama, namun sebelumnya tim berhenti sejenak di Kawah Kaolin untuk menikmati pemandangan. Kawah/danau Kaolin adalah kawah yang terbentuk secara buatan karena merupakan sisa situs penambangan kaolin yang kini telah ditinggalkan. Kaolin adalah mineral aluminosilikat yang biasa disebut tanah liat cina biasa digunakan dalam industri kertas, farmasi, makanan, pasta gigi, cat, kosmetik, serta juga digunakan pada pembuatan fiberglass dan organoclays. Kaolin disukai karena sifat fisiknya yang halus, kuat, warnanya yang putih bersih, serta daya hantar listrik dan daya hantar panasnya yang rendah.
Melanjutkan perjalanan, tim tiba di Pantai Tanjung Tinggi yang populer dikenal dengan Pantai Laskar Pelangi, diapit oleh dua semenanjung, yaitu Tanjung Kelayang dan Tanjung Pendam. Nama Tanjung Tinggi sendiri secara harfiah menjelaskan panorama semenanjung pantai yang memiliki bebatuan tinggi yang merupakan bebatuan granit alami. Tim Dekanat menghabiskan durasi kunjungan di Tanjung Tinggi dengan menikmati panorama pantai dan berfoto di antara bebatuan. Tim bersantap siang dengan sajian aneka makanan laut di Rumah Makan Rindu Pantai sebelum melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Kelayang.
Berganti pakaian dengan seragam khusus AMT, dilengkapi dengan jaket pelampung, tim bersiap mengarungi perairan tenang dan jernih bertolak dari Pantai Tanjung Kelayang menumpang feri menuju snorkeling spot di sekitar Pulau Lengkuas. Di area ini tim diperbolehkan untuk turun berenang ke laut dan mengintip pemandangan biota bawah air dan terumbu karang dengan snorkel. Selesai menikmati panorama bawah air selanjutnya tim merapat di Pulau Lengkuas, salah satu dari banyak pulau lepas pantai kecil, memiliki landmark berupa Mercusuar L.I. Enthoven yang didirikan pada abad ke-19 beketinggian 165m berlantai 18 tingkat.
Kembali ke Pantai Tanjung Kelayang tim bersiap untuk mengakhiri hari pertama kunjungan menuju kota terbesar di pulau ini, Tanjung Pandan, dan langsung menuju ke lokasi penginapan di Hotel Grand Hatika untuk makan malam dan beristirahat untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan esok hari. Sedikit mengenai Tanjung Pandan, Tanjung Pandan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus merupaka ibukota Kabupaten Belitung. Tanjung Pandan adalah kota pelabuhan yang dikelola oleh BUMN yaitu PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Pandan.