FMIPA Tanggap Kebakaran Bersama Dinas Damkar Kab. Bogor
BOGOR (8/8) – Tanggap terhadap situasi darurat merupakan suatu keterampilan yang perlu dimiliki oleh siapapun dengan profesi apapun, karena keadaan darurat dapat terjadi kapan saja dan daya tanggap darurat dapat menjadi faktor yang menentukan keselamatan jiwa diri sendiri dan orang lain. Salah satu situasi darurat yang dapat terjadi di lingkungan kerja FMIPA adalah kebakaran, dimana dalam penangannya ternyata diperlukan teknik dan keterampilan tertentu.
Seperti yang pernah diberitakan beberapa waktu lalu, insiden kebakaran sempat melanda ruang server Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Walau tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerusakan properti yang diakibatkan cukup berdampak terhadap keberlangsungan kegiatan unit kerja di sekitar titik kebakaran.
Berkaca pada pengalaman tersebut, bertempat di Auditorium FMIPA pada 8 Agustus 2017, FMIPA menerima pelatihan tanggap kebakaran yang diselenggarakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor. Kegiatan tanggap kebakaran diisi oleh Komandan Regu Dua Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor: Uci Sanusi dan tim, dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan FMIPA IPB: Dr. Hamim, M.Si. dan tenaga kependidikan dari departemen-departemen.
Unit kerja di FMIPA terdiri dari laboratorium dan ruang server yang memiliki cara penanganan yang berbeda jika terjadi kebakaran, dalam kesempatan ini Sanusi selaku Komandan Regu Damkar menerangkan beberapa metode penanggulangan dengan menilai situasi di lokasi kebakaran secara sistematis, seperti dimana posisi yang aman ketika membuka pintu pada kebakaran di ruang tertutup, posisi pemadam yang harus searah dengan arah angin ketika memadamkan api di luar ruangan, atau jenis pemadam api yang sesuai untuk sumber api yang berbeda.
Dalam pemaparan yang dibawakan, terdapat 3 unsur terjadinya api yang dapat berujung kebakaran, dalam bidang pemadaman kebakaran 3 unsur ini dikenal dengan istilah Segitiga Pembakaran yang tersusun atas oksigen, bahan bakar dan sumber panas. Dalam implementasinya kebakaran dapat ditangani dengan menghapus paling tidak satu dari ketiga unsur tersebut. Proses pemadaman api kecil/ringan dapat dilakukan dengan alat sederhana yang dapat ditemukan di rumah seperti handuk atau selimut. Untuk kebakaran menengah, Sanusi memaparkan tentang cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) disesuaikan dengan kelas-kelas kebakarannya. Pelatihan keselamatan kerja seperti ini diharapkan dapat membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merespon suatu situasi darurat secara efektif tanpa kepanikan yang berlebih.