Mengenal Robot Penyiram Tanaman Buatan Dosen dan Mahasiswa FMIPA dan Sekolah Vokasi IPB University
Bagi sebagian generasi muda, bekerja di sektor pertanian bukanlah profesi membanggakan. Karena bisa jadi pertanian di mata mereka identik dengan hal-hal kotor seperti sawah, lumpur dan cangkul. Padahal sejatinya aktivitas pertanian itu begitu luas, melibatkan teknologi dari level sederhana hingga teknologi canggih.
Untuk, dosen IPB University dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr Karlisa Priandana, dan mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Sekolah Vokasi IPB University, Friska Alvionita Gilda, mengembangkan inovasi robot penyiram tanaman. Inovasi ini diharapkan dapat mengubah anggapan mengenai pertanian bagi generasi muda di Indonesia, dari yang tadinya dianggap kuno, menjadi suatu hal yang modern, menarik dan menantang.
Robot penyiram tanaman yang dikembangkan adalah robot sederhana yang dilengkapi dengan navigasi line follower dan memanfaatkan sensor ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan pot. Robot juga dilengkapi dengan pompa air DC yang dapat dikendalikan secara otomatis untuk menyiram tanaman.
“Pompa air DC digunakan untuk menyiram tanaman secara otomatis ketika robot mendeteksi keberadaan pot. Robot penyiram ini sudah diuji di Greenhouse Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB University. Hasil pengujian menunjukkan bahwa robot telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik,” terang Dr Karlisa.
Robot ini, lanjutnya, diharapkan dapat memudahkan petani modern dalam melakukan penyiraman tanaman karena dilakukan secara otomatis. Ia juga berharap robot ini bisa menjadi solusi untuk masalah krisis regenerasi petani muda melalui “etalase” pertanian 4.0, yaitu smart-urban farming di dalam greenhouse dengan mengimplementasikan robot penyiram tanaman di dalamnya.
Dr Karlisa menjelaskan, pengembangan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah modifikasi beberapa komponen dan menambah ukuran badan robot agar robot mampu membawa tabung air yang berukuran lebih besar. Selain itu, perlu ditambahkan mekanisme agar air di dalam tabung dapat diisi secara otomatis dari toren/keran air. Pengembangan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan robot sehingga dapat digunakan di lingkungan yang lebih luas.
“Robot juga bisa dikembangkan lagi dengan merancang mekanisme pengisian air dalam tabung secara otomatis. Di samping itu, kualitas dan spesifikasi komponen elektronik terutama sensor garis juga perlu ditingkatkan agar robot dapat berfungsi dengan baik di semua kondisi pencahayaan,” jelasnya.
Narasumber : Dr Karlisa Priandana