Penyempurnaan Higher Order Thinking (HOT) Skills Guru-guru MIPA di Bogor
Penyempurnaan Higher Order Thinking (HOT) Skills Guru-guru MIPA di Bogor
2019
Kota Bogor, Jawa Barat
Latar Belakang dan Deskripsi Program Higher order thinking skills (HOTS) adalah konsep education reform berbasis taksonomi pembelajaran. Ide HOT berawal dari adanya tipe pembelajaran yang memerlukan lebih proses kognitif dibanding tipe pembelajaran lainnya. Pada taksonomi Bloom, keterampilan melakukan analisis, evaluasi, dan sintesis (pembentukan new knowledge) dianggap sebagai higher order dibandingkan dengan mempelajari hanya fakta dan konsep. HOT melibatkan pembelajaran tentang complex judgmental skills seperti critical thinking dan problem solving. HOT lebih sulit dipelajari atau diajarkan. Namun demikian, HOT lebih bernilai karena keterampilannya diperlukan terutama saat menghadapi situasi baru. HOT melakukan pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan HOT siswa diminta untuk melakukan sesuatu dengan fakta, memahami fakta, menyimpulkan fakta, menghubungkan antara fakta dengan konsep lain, mengkategorikan, memanipulasi, mengumpulkan bersama dengan cara baru atau novel, dan menerapkannya saat mencari solusi baru untuk masalah baru. Saat ini, dunia pendidikan di Indonesia meminta para guru memiliki HOTS dengan harapan dapat membekali para siswanya dengan keterampilan danmotivasi untuk menjadi produsen dari barang, jasa, serta gagasan yang inovatif. Hal ini dipicu dengan perkembangan Industrial Revolution 4.0 yang pada ujung-ujungnya diantisipasi dengan Pendidikan 4.0. Seperti keterampilan-keterampilan lainnya, HOTS dapat dipelajari dandengan semakin sering mempraktikkannya maka level HOTSdapat semakin ditingkatkan.
Proses Implementasi Sebagai tindak lanjut dari keperluan tersebut, maka setiap hari Sabtu dari tanggal 12 Oktober s.d. 2 November 2019, FMIPA IPB University memberikan training untuk 16 guru matematika, 14 guru kimia, 9 guru fisika, dan 13 guru biologi terkait HOTS bidang MIPA. Para guru ini berasal dari SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 8 di Bogor. Training HOTS diberikan oleh 20 dosen FMIPA IPB yang sangat mumpuni di bidangnya. Bidang Matematika diberikan oleh Dr. Sri Nurdiati, Dr. Endar Hasafah Nugrahani; Ali Kusnanto MSi, dan Prapto Tri Supriyo MKom. Bidang Fisika diberikan oleh Sidikrubadi Pramudito Msi, M.N. Indro MSc, dan Dr. Mersi Kurniati. Bidang Kimia diberikan oleh Luthfan Irfana MSi; Dr. Deden Saprudin, dan Dr. Tetty Kemala. Bidang Biologi diberikan oleh Dr. Hamim, Dr. Nisa Rahmania Mubarik, Dr. Kanthi Arum Widayati, Dr. Berry Juliandi, Dr. Srilistyowati, Dr. Johana Sulistyaningsih, Dr. Windra Priawandiputra, Dr. Miftahudin, Prof. Dr. Tatik Chikmawati, dan Dr. Ence Darmo Jaya Supena.
Hasil dan Dampak Kegiatan Semua peserta training sangat antusias menerima konten yang diberikan. Materi HOTS yang diberikan mencakup materi sesuai hasil asesmen dan kebutuhan materi untuk ujian nasional. Materi Matematika dimulai dari Sistem Persamaan Linier, Geometri 3 Dimensi, sampai dengan Kaidah Pencacahan dan Peluang, serta Statistika. Materi Fisika dimulai dari Kinematika dan Dinamika, Energi dan Momentum, sampai dengan Fisika Modern. Materi Kimia mencakup Hukum Dasar Kimia, Hubungan Sifat Periodik Unsur Atom dengan Nomor Atom, sampai dengan Larutan Buffer. Materi Biologi meliputi Metabolisme dan Fisiologi Tumbuhan, Struktur danFungsi Sel beserta Organelnya, sampaidengan Genetika dan Mutasi.
Tantangan dan Lesson Learned Pada umumnya para guru sudah memiliki pemahaman memadai terkait berbagai materi yang diperlukan. Namun demikian, para guru masih harus sering memberikan model soal bersifat analisis bukan hanya hafalan (soal HOTS) serta membuat strukturisasi materi agar lebih mudah dipahami. Selain itu, disarankan agar para guru mulai menggunakan beberapa perangkat lunak sumber terbuka luring maupun daring sebagai media pembelajaran.
Replicability Kegiatan peningkatan kapasitas guru MIPA atau penyempurnaan HOTS guru telah sering dilakukan oleh FMIPA IPB. Kegiatan ini dilakukan untuk para guru di Kabupaten Nias Utara (2013-2015), Kabupaten Simalungun (2015), SMA Efarina (2015-2017), Kemenag Kantor Kabupaten Bogor (2016-2017), Komatsu Indonesia (2017), serta Kota Bogor (2019). Konten yang diberikan bervariasi mulai dari konten sesuaikurikulum maupun untuk olimpiade sains nasional.